Where did I go wrong, I lost a friend
Somewhere along in the bitterness
And I would have stayed up with you all night
Had I known how to save a life
Somewhere along in the bitterness
And I would have stayed up with you all night
Had I known how to save a life
-The frey, How to save a life-
...
Mumu, aku tengah merindukan seseorang. Kau tahu siapa? Tentu saja, selama ini bukankah hanya kau yang kuberitahu isi hatiku? Di setiap pejam mataku. Entah kenapa Mumu, aku merindukannya. Padahal sudah sejak beberapa lama ini aku berusaha membuang jauh sosoknya. Merelakannya untuk orang lain, bahagia dengan bukan selain aku, dan memiliki hidup yang lebih baik bukan denganku. Aku merindukannya.
Ia begitu membenciku ya Mumu? Bahkan harapan untuk sekadar kembali menjadi sahabatnya saja sepertinya sudah menjadi mustahil ya? Aku yang salah. Memang semestinya ganjaran untukku ya seperti ini. Sama sekali terpisah seperti memiliki dunia yang berbeda. Aku merindukannya.
Setidaknya tak apa meski ia mungkin hanya akan mengeluarkan makian untukku. Melontarkan kalimat kasar yang hanya akan membuatku makin sakit. Tapi tak apa. Aku akan menerimanya. Setidaknya aku tahu ia begitu marahnya padaku. Dan aku akan menerimanya.
Mumu, rasanya lelah. Aku yang menghindarinya. Membuangnya.
"You did things like you did before!"
Mungkin itu yang ada di kepalanya ketika mengetahui langkahku bukanlah langkah yang ia harapkan kuambil. Tapi aku tidak membuangnya. Aku tidak menghindarinya. Aku hanya membutuhkan sedikit ruangan. Agar aku bisa lebih kuat untuk menerimanya sebagai sahabatku. Sebagai seseorang yang awalnya ku kira akan ku anggap. Tapi ternyata aku malah mencintainya. Sebuah kesalahan? Ku rasa tidak. Jika keadaannya tidak seperti ini.
Aku tidak ingin menyalahkan siapapun lagi. Rasanya sudah lelah ber-argumen. Biar saja aku yang salah. Namun pilihan sudah kubuat. Dan ia berhak untuk murka karenanya. Aku hanya harus belajar menerimanya.
Hanya saja.. aku merindukannya, Mumu. Merindukan ia yang biasanya akan selalu ada untukku, apapun yang terjadi. Yang akan selalu mendukungku, dan mengiyakan semua ucapanku. Setidaknya.. jika saja kita bisa kembali menjadi sahabat. Things that we have had before..
-Suatu malam menjelang tidur-
Can we have it back? Though we might will not have things in common again Source |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar