Selasa, 08 November 2011

Jangan paksa aku!

Ketahuilah bahwa, aku datang, bukan berarti aku telah melupakan semua hal yang menyakitkan itu. Ketahuilah pula, aku pun tengah berusaha melupakan. Jangan khawatir mengenai maaf itu, kalian tak usah merepotkan pikiran kalian, karena aku pun tidak mau merepotkan diri sendiri dengan menyimpan dendam. Tapi untuk lupa, tolong ajari aku. Karena cara lama yang kugunakan untuk tidak mengingatnya, malah semakin membuatku semakin erat pada ingatan itu.

Bila mungkin, apa sebaiknya aku membuat diriku agar hilang ingatan? Melupakan semua yang telah terjadi dan apa yang telah dilakukannya? Sepertinya itu dapat membuat kalian semua senang. Agar aku bisa menjadi aku yang kalian harapkan. Ibu akan senang karena merasa anaknya telah kembali seperti yang beliau kenal, kau akan senang karena telah mendapatkan aku sesuai maumu, bahkan simbah tak perlu repot meyakinkanku bahwa beliau sudah begitu cocok dengan karaktermu, juga adik-adikku yang akan tersenyum girang dan leluasa bergaul denganmu. Tapi maaf, aku belum seberuntung itu untuk mendapatkan anugerah itu. Aku. Belum bisa. Lupa


Ah, sepertinya aku kembali menyeracau. Topik pada tulisan kali ini seharusnya bukan tentangmu, tapi selalu kau yang terlibat. Entah kapan, tapi ketika kau suatu saat membaca tulisan ini mungkin akan timbul kesal lagi padaku. Atau mungkin kau akan mengirimkan mentah-mentah tulisan ini pada orang yang kau kehendaki. Oops, maaf aku menceracau lagi.

Tulisan ini mungkin biasa, seperti keluhan biasa, atau gerutuan. Tapi untukku, ini adalah bagian dari diriku yang tak mampu kujelaskan dalam bentuk kalimat dalam nada suaraku sendiri. Aku akan menangis sebelum sampai pada apa yang ingin kusampaikan, bila kalian memaksaku mengutarakan alasanku mencoba menghindarinya sebisa mungkin. Jadi.. Jangan paksa aku untuk melupakan! Karena aku tidak sehebat itu untuk memiliki hati seluas yang kalian harapkan. Kalian bukan aku, jadi kalian tidak bisa menempatkan diri di posisiku dan menjadi sok tau. Tidak akan mungkin semudah itu aku melupakan perilakunya terhadapku. Tidak untuk saat ini, atau entah sampai kapan.

Source

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...