Kedatangannya pertama kali memang langsung membawa kebahagiaan. Namanya yang juga berarti 'cinta' dalam bahasa Jepang memang benar-benar mendatangkan banyak cinta. Apalagi ia begitu mudah menyerap ilmu dan cepat belajar. Kami memang langsung tambah sayang padanya.
Ia bahkan belum genap berusia lima tahun ketika itu. Tapi
sudah fasih melakukan penghitungan dan pengurangan dengan menggunakan kesepuluh
jarinya. Bahkan kemudian ia tidak lagi memerlukan kesepuluh jarinya untuk
membantunya menghitung. Cukup dibayangkan dalam pikirannya saja, dan ia mampu
menyelesaikan penghitungan dan pengurangan itu.
Kemudian ketika saya bertemu lagi dengannya, ia malah sudah lancar
membaca. Bahkan lebih cepat dari usia anak pada umumnya. Karena kemudian saya
baru menyadari bahwa usianya bahkan belum lewat jauh dari angka lima. Dan ia
bahkan sudah tidak lagi perlu mengeja.
Yang paling mengejutkan tentu saja ketika ia kemudian
menyapa saya melalui bbm. Dan kami bertukar pesan melalui blackberry messenger.
Saya sampai masih takjub dengan kepintarannya. Usia seperti itu sudah begitu
lancarnya menyerap semua ilmu.
Saya sebenarnya memang sudah sering memuji kepintarannya.
Apalagi kalau bukan karena ia adalah sosok anak yang memang begitu cepat
belajar dan menyerap ilmu seperti spons. Sejak dulu, tak pernah kami kerepotan
jika ada Ai. Bahkan suasana rumah semakin ceria dan tidak lagi sepi. Ai begitu
mewarnai hari-hari.
Sejak kecil tidak pernah rewel ketika ditinggal orang tuanya
untuk bekerja. Bahkan seperti telah mengerti bahwa orang tuanya akan pergi
setiap senin sampai jumat untuk bekerja, ia tidak pernah rewel atau menangis
ketika orang tuanya pamitan untuk pergi bekerja. Bahkan sifat pengertiannya
kemudian membuatnya jadi mandiri. Ia memang jadi lebih sering seperti menikmati
dunianya sendiri, bermain dengan beragam macam mainannya. Tapi itu tidak
membuatnya menjadi anak yang tidak bisa bergaul, karena ia malah jadi mandiri.
Ai masih belum bisa masuk SD karena SD negeri saat ini
katanya tidak dapat menerima siswa yang masih belum mencukupi persyaratan usia
masuk sekolah, yaitu tujuh tahun. Untuk sekolah swasta tentu saja bukan perkara
murah mengingat biaya sekolah saat ini sudah tinggi. Apalagi ada diskriminasi kemampuan
calon siswa dalam penerimaan murid baru. SD negeri di dekat tempat tinggal Ai
lebih mengutamakan siswa yang masih belum lancar baca tulis disbanding yang
sudah lancar seperti Ai. Jadilah rencananya Ai akan masuk madrasah saja. Karena
anak itu juga akan kasihan jika harus menunggu sampai tujuh tahun.
Madrasah juga bagus. Setidaknya bukan hanya pendidikan
umumnya saja yang akan terasah, rohaninya juga akan semakin bagus kan?
Hari ini Ai genap berusia enam tahun. Dan entah apalagi
kepintaran selanjutnya yang akan diperlihatkannya. Mungkin semakin fasih
berbahasa inggris, mengingat ia beberapa kali minta diajari bahasa inggris oleh
adik saya yang berprofesi sebagai guru pengajar bahasa inggris.
Selamat ulang tahun Paul, panjang umur, sehat selalu, semakin pintar,
bahagia selalu, dan ceriakan selalu sekelilingmu dengan cinta ya nak!
Happy birthday kid! Source |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar