Terkadang iri. Begitu iri sampai kemudian membuat otakku
begini beku. Jadilah ketika menatap lembar putih di layar monitor notebook itu
saya hanya menatap kosong. Kubiarkan saja kursor itu berkedap-kedip menunggu
untuk bergeser ke kanan tanda ada deretan huruf yang muncul. Sungguh. Saya iri.
Bukan hanya jaringan internet dirumah yang begitu menguji
kesabaran. Tetapi juga pekerjaan dikantor yang lebih sering membuat kepala saya
migrain. Hasilnya, Sariawan saya sampai menghuni pipi kanan dan kiri saya.
Saya sungguh ingin menulis hal yang membahagiakan. Apapun
itu. Yang sederhana. Dan membahagiakan. Menceritakan betapa saya senang setiap
kali bisa mencoba makanan baru. Menggambarkan acara outing kantor tempo hari.
Atau bahkan hanya menceritakan suatu hari nanti saya akan dapat menikmati
liburan yang benar-benar berlibur tanpa harus memikirkan budget yang harus saya
tahan demi menikmati libur. Bener deh!
Dan segala hal yang kemudian beralih pada masa lalu dan
kesedihan itu bukanlah disengaja. Aku telah mencoba berbagai cara membangun
emosi bahagia itu. Menciptakan bayangan-bayangan penghibur. Tapi yang muncul
malah kilasan kesedihan. Akhirnya yang terjadi adalah tulisan yang jauh dari
cerita bahagia.
Tapi tenanglah aku.. Keyakinan bahwa bahagia itu akan
kudapatkan masih ada disini. 5 cm didepanku. Aku hanya harus lebih yakin lagi.
Dan lebih berusaha lagi. Nanti, disini yang ada hanya cerita bahagia. Aku yakin
itu!
Nanti aku akan menulis dengan raut bahagia, dan tulisan yang bahagia. Pasti! Source |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar