Memang awal-awalnya terasa perih. Sangat sakit malah. Minyak
panas itu begitu saja menyambar dua jemari saya sehingga membuat jari tengah
dan jari manis kanan saya jadi melepuh dan memberikan penampakkan tidak karuan.
Mungkin saya terlalu keras dalam menuliskan tulisan saya yang ini, sehingga Tuhan mau menegur saya
bahwa saya masih punya kegiatan lain selain hanya menuliskan kekesalan saja.
Maka saya ber-istighfar. Memohon ampun padaNa. Mungkin saya memang harus fokus
pada ibadah saya. Bukankah saya pernah mengatakan ingin memperbaiki ibadah saya
di postingan ini? Dan saya merasa
memang harus mulai lagi dari awal. Saya harus setidaknya hari ini dapat
melakukan kebiasaan yang pernah saya lakukan dulu ketika bulan Ramadhan tiba,
tadarus. Setidaknya bila tidak bisa khatam tahun ini seperti tahun-tahun
sebelumnya yang selalu saya khatamkan bacaan Qur’an saya setiap Ramadhan, saya
masih memiliki tabungan bekal dari tadarus saya.
Memang penggorengan saya secepatnya harus diganti. Itu sudah
rusak. Dua penggorengan saya, yang saya beli sendiri dan hasil diberi ibu sudah
tidak layak pakai. Penggorengan yang lumayan bagus bahkan sudah lama rusak
sejak meninggali tempat kos di kembangan itu. Karena penghuni lain yang tidak
bertanggung jawab dalam menggunakan benda yang bukan miliknya dan hasilnya
membuat teflonnya langsung hancur di baret sutil
besi. Sejak itu sudah susah mempertahankan penggorengan yang saya beli cukup
mahal. Kenapa saya tidak membeli penggorengan lagi? Saya bisa dibilang sudah
cukup trauma dengan Teflon, maka saya masih harus menabung untuk dapat membeli
penggorengan incaran saya. Bahannya bukan Teflon yang pasti, tapi kemungkinan
lebih bagus daripada Teflon mengingat harganya yang cukup melangit. Memang
bukan berarti penggorengan mahal adalah yang bagus, setidaknya berdasarkan
pengalaman saya sebelumnya dan menilik dari riwayat penggorengan Teflon, saya
masih tetap ingin memiliki penggorengan mahal itu.
Tidak sekarang, karena uangnya masih belom terkumpul.
Ternyata hutang saya cukup banyak juga. Dan saya mulai harus mencicil untuk membayarnya
satu-persatu. Maka harapan uang THR dan bonus tahun ini benar-benar saya tunggu
agar dapat memberikan kabar gembira. Jika tidak, kemungkinan saya harus menjual
beberapa perhiasan yang memang hanya saya simpan tanpa pernah saya pakai.
Rasanya masih nyut-nyutan dua jari saya ini. Dan menjijikan. Source |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar