Selasa, 24 Juli 2012

Teguran sahur hari ini


Memang awal-awalnya terasa perih. Sangat sakit malah. Minyak panas itu begitu saja menyambar dua jemari saya sehingga membuat jari tengah dan jari manis kanan saya jadi melepuh dan memberikan penampakkan tidak karuan. Mungkin saya terlalu keras dalam menuliskan tulisan saya yang ini, sehingga Tuhan mau menegur saya bahwa saya masih punya kegiatan lain selain hanya menuliskan kekesalan saja. Maka saya ber-istighfar. Memohon ampun padaNa. Mungkin saya memang harus fokus pada ibadah saya. Bukankah saya pernah mengatakan ingin memperbaiki ibadah saya di postingan ini? Dan saya merasa memang harus mulai lagi dari awal. Saya harus setidaknya hari ini dapat melakukan kebiasaan yang pernah saya lakukan dulu ketika bulan Ramadhan tiba, tadarus. Setidaknya bila tidak bisa khatam tahun ini seperti tahun-tahun sebelumnya yang selalu saya khatamkan bacaan Qur’an saya setiap Ramadhan, saya masih memiliki tabungan bekal dari tadarus saya.

Memang penggorengan saya secepatnya harus diganti. Itu sudah rusak. Dua penggorengan saya, yang saya beli sendiri dan hasil diberi ibu sudah tidak layak pakai. Penggorengan yang lumayan bagus bahkan sudah lama rusak sejak meninggali tempat kos di kembangan itu. Karena penghuni lain yang tidak bertanggung jawab dalam menggunakan benda yang bukan miliknya dan hasilnya membuat teflonnya langsung hancur di baret sutil besi. Sejak itu sudah susah mempertahankan penggorengan yang saya beli cukup mahal. Kenapa saya tidak membeli penggorengan lagi? Saya bisa dibilang sudah cukup trauma dengan Teflon, maka saya masih harus menabung untuk dapat membeli penggorengan incaran saya. Bahannya bukan Teflon yang pasti, tapi kemungkinan lebih bagus daripada Teflon mengingat harganya yang cukup melangit. Memang bukan berarti penggorengan mahal adalah yang bagus, setidaknya berdasarkan pengalaman saya sebelumnya dan menilik dari riwayat penggorengan Teflon, saya masih tetap ingin memiliki penggorengan mahal itu.

Tidak sekarang, karena uangnya masih belom terkumpul. Ternyata hutang saya cukup banyak juga. Dan saya mulai harus mencicil untuk membayarnya satu-persatu. Maka harapan uang THR dan bonus tahun ini benar-benar saya tunggu agar dapat memberikan kabar gembira. Jika tidak, kemungkinan saya harus menjual beberapa perhiasan yang memang hanya saya simpan tanpa pernah saya pakai.


Rasanya masih nyut-nyutan dua jari saya ini. Dan menjijikan.
Source

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...