Jumat, 05 Agustus 2011

Pria yang berdiri di sampingmu

Source of the pic


Akan kuutarakan, suatu saat nanti. Dalam kalimat yang benar – benar akan kau pahami, tentang kebenaran atas apa yang kualami.. Kurasa.. Entah..
*******

Aku terlempar dari tempat dimana seharusnya aku berada. Entah, mungkin juga aku sebenarnya tidak seharusnya berada disana. Karena itu bukan tempatku, itu bukan rumahku. Aku hanya kebetulan lahir dari seorang wanita yang kebetulan berjodoh dengannya. Dan aku disana, memaksa untuk tinggal bersama mereka, membuat mereka menghidupiku, membanting tulang untuk memberikanku pendidikan yang layak. Entah.. mungkin aku salah telah memaksa diriku, seorang gadis berusia 9 tahun untuk  kembali berkumpul bersama ibunya. Ibu kandungnya.
Iri mungkin pada banyak temannya diusianya yang dapat bercerita tentang ibunya, sementara aku, gadis itu hanya dapat menceritakan pengalamannya bersama nenek kakeknya yang sepanjang kisah itu mengurusinya. Tak ada kenangan masa kecil, tak ada kenangan masa balita, tak ada kenangan apapun yang kuingat sepanjang kehidupan 9 tahunku melainkan dari sebuah cerita ke cerita yang di lontarkan oleh bibir – bibir mereka yang katanya mengenalku.
Kini, aku dewasa. Memiliki pilihan untuk memilih jalanku sendiri. Si gadis kecil yang selalu menuruti perintah ibunya itu kini mempunyai pendirian sendiri. Mempertahankan keyakinannya dan memilih untuk pergi. Meninggalkan tempat ternyaman dalam hidupnya, sisi sang ibu. Bukan mauku bu, ibu pun pasti mengerti. Atau memilih untuk tidak mau mengerti. Atau terheran – heran dengan kerasnya kepalaku dalam mempertahankan apa yang kuyakini.


Tanyakan pada pria yang berdiri disampingmu itu bu, yang membentakku dan bersikap seolah – olah aku telah melakukan kesalahan paling fatal di matanya. Apa aku jadi tidak berarti hanya karena aku mempertahankan apa yang kumengerti bu? Apa aku jadi sebegitu tidak bermaknanya hanya karena aku memilih untuk mempertahankan apa yang kuyakini bu? Tanyakan pada pria yang ibu puja – puja itu mengapa aku akhirnya memutuskan untuk pergi. Tanyakan padanya yang menatapku seolah – olah aku hanya seonggok daging yang dapat dibuat lagi dari rahimmu bu. Tanyakanlah padanya makna kehadiranku saat diusia 9 tahun itu aku merengek ingin tinggal dirumah yang kalian dan Yaya tinggali. Tanyakanlah mengapa ia mau menerimaku di rumah itu, ditengah – tengah keluarga kecil kalian yang bahagia. Merangsek masuk menelusup di tengah – tengah kebahagiaan keluarganya yang baru dihadiri oleh satu anak hasil buah cinta kalian. Meminta bagian untuk sekedar dapat hidup dan merasakan sekolah itu. Tanyakanlah pada pria yang menjadi suamimu itu bu apa yang ia rasakan saat membentakku, memukuliku, atau mencibir dengan kalimatnya yang segitu entengnya keluar dari bibirnya itu bu. 

Tolong tanyakan padanya bu mengapa begitu mudahnya ia melontarkan kalimat yang seringkali ia sesali. Tanyakan padanya mengapa ia tidak belajar dari kisah masa lalu saat hari itu datang dengan sebuah pertengkaran yang melibatnya Yaya. Tanyakan padanya saat ia hendak menampar wajah anak gadisnya yang paling kecil. Satu – satunya buah cinta kalian. Tanyakan pula arti tatapan mata yang dingin itu saat melontarkan kalimat pengusiran itu bu, Tanyakanlah. Apakah ia juga hendak menamparku? Atau mungkin memukuliku lagi dengan sapu? Atau mungkin langsung akan membuatku babak belur dengan tangannya yang biasa digunakan untuk bekerja keras itu. Yang katanya untuk menyekolahkanku dan adik – adikku.

Maaf bu

Aku menyerah

Aku tidak sekuat ibu yang dapat bertahan bertahun – tahun menahan semuanya sendirian. Aku akan bertahan dengan caraku sendiri bu. Tapi bertahun – tahun kemarin itu kuanggap cukup untukku bertahan. Walaupun ia menjadi baik, walaupun kini semua salahnya di dalam kisah masa lalu itu telah tertutup dengan kebaikannya. Maaf bu, tapi aku tidak dapat melihatnya. Ibu yang memilih membelanya dibanding berdiri dibelakangku. Maaf bu, aku tidak dapat bertahan sekuat ibu. Karena aku mempunyai keyakinanku sendiri.
=======


Aku menyerah, mungkin..

1 komentar:

  1. jd ini yg bikin kamu pengen ke jogja wkt itu?
    sabar yaa....

    btw password ebook itu: ferdinand

    :)

    BalasHapus

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...