Senin, 15 Agustus 2011

Dari anakmu yang paling besar

Source from here

Jadi, ini adalah hari ke – 15 puasa bu. Apa kabar ibu? Masih belum batal kan puasanya? Ibu masih akan minum obat maag setiap sebelum shubuh dan saat buka puasa? Dhiva bilang ibu baik walau katanya sering mikirin aku. Benar ibu sering mikirin aku bu? Lalu kenapa ibu nggak pernah ajak aku pulang bu? Oh, maaf, aku lupa. Itu bukan rumah seharusnya aku tinggali kan?
Anak itu emang selalu salah ya bu.. Apapun melibatkan keinginan anak dan ibu, anak selalu jadi yang salah. Bahkan untuk satu hal yang coba diperjuangkan untuk sekali seumur hidup: rasa. Tetap anak yang salah ya bu. Karena anak selalu harus mengerti keinginan orang tua, apalagi sebagai anak tertua, menjadi penurut, dan contoh yang baik untuk adik – adik sepertinya bukan lagi sebuah pilihan, tetapi sebuah ketetapan yang hakiki. Benar begitu bu?
Entah Dhiva sampaikan bahwa aku pun khawatir terhadap ibu atau nggak, tapi apa ibu segitu harus keras hatinya menjajariku dengan kekerasan yang sama layaknya kita ini adalah sepasang competitor yang berharap ada salah satu yang akan kalah dan menyerah? Ibu nggak pernah ajari aku seperti itu bu, ibu ajari untuk berjuang, kuat, dan mengakui salah dengan lapang dada. Apa karena aku belum bisa buktikan pada ibu keyakinan atas rasaku? Maaf bu, setiap orang sepertinya selalu hanya berpegang teguh pada apa yang mereka lihat, bukan yang mereka rasa. Dan aku selalu harus dituntut untuk ‘terlihat’ berusaha di depan mata setiap orang, bahkan didepanmu, ibu kandungku sendiri.
Jaga diri bu, makan yang teratur karena ibu punya maag. Maaf anakmu yang paling besar ini terpaksa tidak bisa mengurusimu untuk sementara, karena anakmu ini sedang berjuang mencari bukti atas apa yang diperjuangkannya. Masih ada Dhiva dan Yaya yang akan menjaga dan menghibur ibu, mereka itu sudah besar, sudah bisa ibu andalkan untuk menemani ibu kapanpun ibu butuh. Semoga Dhiva bicara benar saat bilang kalau ibu sering memikirkan aku.
Ibu tau aku sayang ibu.. Sampai kapanpun..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...