Kamis, 18 Agustus 2011

Permohonan

Source




Aku mau tanya, kemana kalimat berselubung keangkuhan yang pernah kau sampaikan padaku dengan balutan nada lembut nan bijak itu? Kau kemanakan semuanya? Karena kalaupun kau sembunyikan sekalipun, aroma keangkuhan itu masih dapat kucium dengan samar, bahkan dalam permohonanmu.

Lalu apa yang mau kau tunjukan dengan permohonan itu? Sebuah sandiwara lain dihadapan wanita dan pria renta yang melahirkan ayah tersayangmu ke dunia kah? Apa yang kau harap aku akan lakukan saat mengucapkan permintaan itu? Aku yang berusaha untuk terlihat bahagia bersanding disampingmu dihadapan mereka merayakan hari raya umat muslim sedunia? Ikut denganmu membodohi seluruh keluarga besarmu?

Kau itu sebenarnya sudah tahu bahwa apapun yang kau harap aku lakukan tuk bermanis - manis didepan mereka itu percuma. Mereka tidak sebodoh yang kau pikir. Mereka sudah tahu ada yang tidak beres dengan kita, denganku terutama. Tapi entah apa yang ada di benakmu dengan melakukan permohonan itu. Berharap suatu saat aku dapat mengembalikan perasaan yang dulu pernah ada untukmu? Tanyakan itu pada dirimu sendiri bagaimana kau memperlakukanku bila memang ada harapan itu sempat terbersit di benakmu.

Berhentilah bicara seolah - olah kau yang paling benar tentang hal yang menyangkut hubunganku dengan Tuhan jika kau memang hanya ingin sekedar berbagi pemikiran. Aku hargai usahamu, tapi tak dapa kuterima caramu menyampaikannya padaku. Salah. Dan tidak dapat kumengerti.

Kita lihat, apa aku akan berubah pikiran dengan permohonanmu. Walau kau ucap bahwa kau mohonkan dengan sangat permintaanmu itu.

*******
Jangan coba menguji kebaikanku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...