"Kenapa?"
"It's just a feeling. One day.. I just feel i'll lose you."
...
Kau tahu bahwa hal itu perlahan menjadi kenyataan bukan, mister? Nyata-nyatanya aku memang membuatmu kehilanganku. Bahkan sebelum tali itu kau ikat erat pada takdirku. Aku pernah membayangkannya, dulu. Ketika impian memenuhi pikiran remajaku. Saat itu aku harus terbata menimpali gaya bicaramu yang bercampur baur dengan bahasa para wisatawan asing dari luar negeri. Tapi kau selalu menampilkan wajah teduh dan tatapan pengertian itu setiap kali aku merengut saat gemas mencerna kalimat amburadulmu.
"You don't get it, do you?"
Saat itu aku akan mengangguk saja, lalu berlalu. Memilih untuk melipir dari gebukan jantungku yang semakin menderu. Takut kalau-kalau kau mendengarnya. Aku tahu kau tidak mendengarnya, tapi kau merasakannya. Tapi aku dapat merasakan kau tersenyum dengan senyummu yang khas di belakangku. Mata biru dan bibir tipis itu menatapi langkahku perlahan, sebelum kemudian menghembuskan napas karena gemas. Lalu kau menyusulku. Berjalan menjejeriku.
...
"So.. will you wait for me, then?"
"Buat apa?"
"For one day you'll show that you love me."
Kaget karena kemiripannya, tetapi saya mengagumi Chuck Bass di serial ini :) Pic from here |
_____________
Saya masih tidak juga berani mencintainya karena ia terlalu sempurna di mata saya. Masih saja merasa ia terlalu jauh untuk saya. Masih juga merasa wanita itu adalah yang terbaik untuknya. Lagipula, ia seharusnya juga tahu bahwa saya tak mungkin bersamanya. Ah.. kenangan itu memang kemudian hanyalah kenangan. Entah kenapa tiba-tiba teringat dengannya. Tapi sejujurnya, saya mungkin memang tidak pernah mencintainya. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar