"Aku tuh jarang sakit, kuat!"
...
Saya masih
ingat sesumbar itu saat beberapa teman saya mengkhawatirkan kondisi
kesehatan saya belakangan ini. Saya beberapa kali harus ijin tidak masuk
kantor karena sering drop dan akhirnya memilih beristirahat dirumah.
Padahal saya langsung istighfar lho waktu itu, walau hanya dalam hati.
Jagalah
mulutmu.
Pepatah itu mungkin tepat untuk saya. Memang tidak begitu saja
setelah saya mengucapkan itu lalu saya langung tergolek lemah tak
berdaya di hantam sakit kepala yang tak keruan dan demam demikian
tinginya. Saya baru terkapar setelah sekian lama mengucapkan hal itu.
Dan inilah saya sekarang, hari ketiga dengan efek paling tidak enak jadi
pesakitan.
Padahal saya memang jarang sakit. Sakit menurut definisi saya adalah
suatu kondisi yang membuat saya sampai tidak bisa bangun dari tempat
tidur. Kalau cuma batuk-pilek sih buat saya bukan sakit. Apalagi
sariawan. Itu sih biasa saya alami. Terakhir saya benar-benar sakit
adalah saat SD di Tangerang. Itu masih gejala typhus. Kali ini saya
typhus beneran.
Hasil tes darah di lab itu
terpaksa harus saya terima. Karena saya tidak mau repot menyanggah bahwa
saya merasa sehat, karena kepala saya sakit bukan main. Demam saya
cukup tinggi malam itu. Padahal sorenya saya masih merasa baik-baik saja
walau sedikit batuk.
"Gue mau batuk kayaknya Zai, besok nggak masuk ah.." Pamit saya
pada salah satu rekan kerja saya sore itu pada jam pulang kantor.
Dan benar saja, sesampainya di kos, kepala saya rasanya sakit sekali.
Saya hanya bisa tiduran dan melewatkan waktu isya begitu saja. Semalaman
menahan demam dan besoknya saya absen ke kantor. Saya di jejali
segambreng obat untuk di minum. Bahkan vertigo saya ikut-ikutan andil
dalam membuat sakit saya tambah menjadi-jadi. Malahan, ditambah dengan
menstruasi ini yang membuat perut ikutan melilit.
Rasanya lengkap sekali jadi pesakitan kali ini. Kepala saya sakit. Perut
saya sakit. Lidah pahit. Mata cekit-cekit. Maunya merem terus. Mana
batuk benar-benar mulai ikut nimbrung. Wah wah.. kali ini saya
benar-benar jadi pesakitan. Merasa benar-benar menua :(
Tidak ada komentar:
Posting Komentar