Kamis, 13 Oktober 2011

My friend's birthday

Source

Don't walk in front of me; I may not follow. Don't walk behind me; I may not lead. Just walk beside me and be my friend

-Albert Camus-


Pernah ku katakan bahwa aku bangga memiliki kalian, terlebih kepercayaan yang kuterapkan padamu. Kamu yang mudah terharu dan meneteskan air mata pada berbagai hal sentimental. Kau yang berpendirian kuat dan memiliki keyakinan teguh terhadap hal yang menurutmu layak diperjuangkan. Kamu yang mampu mengumbar amarah untuk setiap hak yang terlanggar. Kau yang sempat kutanamkan kepercayaan begitu besar lebih daripada mereka. Kau yang berusaha berjalan di jalanNya menurut pandanganmu.

Tapi sempatkah kau berfikir untuk sedikit saja memejamkan mata dan membayangkan berada pada posisiku? Kau pernah disana, tapi tidak pada posisiku. Pada setiap sorot lampu yang menaungi setiap tapak kehidupanku. Kau. Disana untuk sorot lampu yang berbeda.

Hari ini vk ultah

Dah ngucapin?

Dah

Nanti aku telfon dia deh

Dan pandanganmu pada jalanNya lah yang membuatmu menutup mata akan setiap sorot lampu yang menaungiku. Begitu tajamnya sorot lampu itu sampai menyilaukanmu juga. Membuatmu terseret untuk ikut berkomentar. Dan hei, lihat, kau kehilanganku karena perlahan kau menyingkirkan siluetku. Kau yang tersilaukan oleh sorot lampu itu terlalu lama memejamkan mata. Melipir ke pinggir untuk sekedar menghangatkan tubuh dari pijarnya yang membakar. Kau. Yang dulu kupercaya. Aku tidak menyalahkanmu. Hanya saja belum saatnya aku mengerti dirimu dalam transformasimu yang baru itu.

Aku masih ingat dengan pasti hari ini. Yang seharusnya menjadi ajang untuk kita berkumpul. Mungkin juga bersama dengan dua orang sahabat kita yang lain. Sahabat. Maaf tapi aku tidak merasakan itu lagi. Aku yang terbiasa sendiri, mungkin memang tidak cocok menempatkan kepercayaan pada siapapun, termasuk kau yang sempat kukagumi. Maaf kita berbeda. Tapi aku tetap ingat. Hari ini kau menjadi lebih tua setahun dariku. Hari ini kau akan menjadi lebih berbahagia menanti kehadiran si kecil di tengah keluarga kecilmu. Impian yang akhirnya terpenuhi. Impianmu yang muncul dari pikiran jernihmu. Saat kita masih saling percaya.

Aku masih menaruh sedikit kepercayaan itu padamu. Bahwa kau akan tetap berada di tempatmu sesuai porsimu. Sebagai sahabatku. Sebagai orang kepercayaanku. Bahkan saat raga akan semakin larut terjerat oleh ego. Aku yang memilih pergi. Berupaya mencari pembenaran atas apa yang telah kau perbuat terhadapku, atas namaNya. Atau bahkan atas nama pembelaanmu terhadapku. Mungkin demi kebahagiaanku. Maaf sampai sekarang aku tidak mengerti. Dan aku tidak ingin mengerti. Biarlah. Dunia tak akan tambah rumit hanya karena bertambah satu misteri kecil lagi.

Mungkin tak ada tawa. Dan doa yang kupanjatkan mungkin kau tak akan tahu. Disini, saat raga terpisah, aku tahu kau merasa. Aku ingat. Begitu juga mereka. Dan kau tahu, tak lepas begitu saja aku untukmu.

Met ultah lang

Sebaris kalimat itu mungkin tidak akan sampai padamu. Karena kukirimkan saat dirimu tak ada. Tapi dia akan menyampaikan. Karena kuceritakan padanya mengenai hari ini. Semoga kehadiran si kecil di tengah kalian nantinya akan menambah kebahagiaan kalian. Dan akhirnya semua impianmu akan terwujud. Berbahagialah..



***
Bahagia, panjang umur, dan bahagia dan bahagia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...