Saat itu saya yang masih kecil hanya berpikir bahwa Idul Adha adalah hari polusi. Bagaimana tidak? Saya yang paling benci dengan bau kambing, domba dan kawan-kawannya ini harus menahan kesal dan pasrah pada bau yang kemudian seperti meraja jika Idul Adha datang. Semacam wabah. Jadi saya sempat membenci Idul Adha. Bahkan saya merasa paling anti menanti datanganya Idul Adha. Hanya karena embek. Ya, esensi seperti itu sepertinya mahfum datang dari anak kecil seperti saya dulu. Meski mungkin hanya sedikit yang tidak menyukai kehadiran embek seperti saya.
Karena kebanyakkan anak kecil pasti menyukai binatang yang suka mengembik itu dan akan girang serta kagum melihatnya. Mungkin sedikit takjub. Saya bisa melihat dari binar anak-anak kecil yang menatapi embek-embek itu ketika tiba musim Haji. Mereka akan senang keluar rumah, bergegas ke masjid terdekat dan membawa beberapa batang daun tanaman dan langsung memberi makan binatang-binatang berwajah melas itu. Ya, saya memang selalu menilai semua binatang memiliki wajah memelas.
Selain embek, kan juga ada sapi yang biasanya mengisi agenda kurban di sekitaran masjid atau area ibadah. Sapi atau embek, saya tetap tidak tega ketika mereka akan di sembelih. Kasiaaannn.. Membayangkannya saja sudah merinding.
Dan untuk alasan itu saya juga tidak pernah berani melihat prosesi 'penjagalan' hewan kurban, setiap Idul Adha tiba. Meski saya tahu maknanya. Saya si cengeng ini tentu saja tidak tega. Meski iri juga dengan kemudahan mereka untuk dapat langsung menempati surga karena telah dijamin Alloh.
Tapi makan daging kambing, atau domba tidak pernah saya lakukan. Saya memiliki trauma sendiri terhadap daging binatang yang paling bau menurut saya itu. Dan saya memutuskan untuk tidak akan lagi makan daging yang juga akhirnya menciptakan rasa bau itu. Kalo sapi saya makan. hehehe..
Untungnya Idul Adha kali ini saya telah berhasil bertahan dari serangan 'polusi massal' dari ketiak atau bau badan embek itu. Tetap saja saya tidak akan mendekati area penjualan, maupun penjagalan embek itu. Bahkan saya tidak mungkin akan memamakan daging embeknya. Euwww..
Ya sudahlah, intinya saya hanya ingin mengucapkan selamat berkurban, semoga amal ibadah yang berkurban diterima, dan para hewan kurban bisa ikhlas menerima takdirnya. Selamat Idul Adha.. selamat menikmati daging kurban. Hati-hati yang memiliki darah tinggi, jangan terlalu banyak mengkonsumsi daging embek. Waspadalah.. Waspadalah..
"HAPPY IED ADHA MUBAROK"
Source |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar