Kamis, 11 Oktober 2012

Kista



Penyakit kista merupakan penyakit yang banyak menyerang kaum wanita, kista sendiri merupakan benjolan yang berisi cairan yang berada di indung telur. Penyakit kista ini sebenarnya merupakan penyakit tumor jinak, karena kebanyakan penangananya tidak melalui operasi besar. Namun berdasarkan tingkat keganansan, penyakit kista terbagi menjadi dua golongan berdasarkan pada proses penyembuhanya.

  • kista non neoplastik, kista jenis ini bersifat jinak dan tidak memerlukan operasi untuk penyembuhanya, sebab dalam kurun waktu 2-3 bulan, benjolan kista ini akan mengempis dan hilang dengan sendirinya
  • kista neoplastik, kista ini membutuhkan operasi untuk penyembuhanya, namun ini bukan sebuah keharusan melainkan didasarkan pada ukuran serta sifat kista itu sendiri

Kista bisa muncul di beberapa bagian tubuh, bukan hanya di rahim. Ada kista yang terdapat di payudara, jaringan tiroid, kulit, simpul, saraf, dan mata. Tapi memang yang banyak terjadi adalah kista pada indung telur (ovarium).
Sampai sekarang penyebab timbulnya kista belum diketahui dengan jelas.

Tetapi kista ganas seperti kanker dapat timbul karena faktor genetika. Jika di dalam keluarga ada riwayat kanker, ada kemungkinan keturunannya memiliki risiko terkena kanker juga.

Kista-kista tersebut biasanya timbul tanpa gejala. Penderita umumnya baru mengetahui adanya kista secara tidak sengaja, saat menjalani pemeriksaan penyakit lain. Pada kista yang sudah membesar, bisa saja menyebabkan keluhan nyeri di bagian bawah perut atau di dekat rahim.

Kista mempengaruhi siklus menstruasi perempuan karena sistem hormonal yang terganggu. Kista kadang kala menyebabkan seseorang perempuan menjadi mandul. Follicles yang tidak matang dan ketidakmampuan untuk menyalurkan sel telur (proses ovulasi) sepertinya menjadi penyebab rendahnya jumlah hormon stimulasi.

Kista dermoid merupakan kista ovarium yang berisi ragam jaringan misal rambut, kuku, kulit, gigi dan lainnya. Kista ini dapat terjadi sejak kecil, bahkan mungkin sudah dibawa dalam kandungan ibunya. Kista ini biasanya kering dan tidak menimbulkan gejala, tetapi dapat menjadi besar dan menimbulkan nyeri.


Ada lagi kista endometriosis yang terbentuk dari jaringan endometriosis (jaringan mirip selaput dinding rahim yang tumbuh di luar rahim) yang menempel di ovarium dan berkembang menjadi kista. Kista ini sering disebut kista coklat endometriosis, karena berisi darah yang mengental dan membeku sehingga berwarna coklat kemerahan. Kista ini berhubungan dengan penyakit endometriosis yang menimbulkan nyeri haid dan nyeri sanggama.

Salah satu kista yang harus diwaspadai adalah kista endometrosis. Karena jika semakin membesar akan mengakibatkan kista pecah dan mengalami perlengketan.

Satu lagi jenis kista adalah kista denoma. Kista yang berkembang dari sel-sel pada lapisan luar permukaan ovarium, biasanya bersifat jinak. Kista denoma dapat tumbuh besar sehingga berpotensi menjadi ganas dan mengganggu organ perut lainnya serta menimbulkan nyeri.

Banyak perempuan percaya bahwa nyeri saat menstruasi harus diwaspadai sebagai salah satu gejala adanya kista. Benarkah demikian? Apabila kista indung telur yang terjadi dan berjenis fungsional memang cenderung menimbulkan nyeri. Nyeri yang terjadi sebelum menstruasi itu merupakan respons dari tingginya konsentrasi dari hormon yang mengeluarkan darah selama terjadinya siklus menstruasi.

Penyebab lain dari nyeri menstruasi bisa juga karena beberapa tipe tertentu dari kista, misalnya endometrioma. Perkembangan endometrioma juga dikenal dengan sebutan kista endometriod atau kista coklat, yang berhubungan dengan kondisi kesehatan endometriosis.

Namun, lanjutnya, tidak selalu nyeri saat menstruasi merupakan gejala awal kista. Harus dilakukan beberapa pemeriksaan untuk memastikannya. Yang pasti, nyeri sebagai tanda awal kista adalah nyeri yang khas. Hanya dirasakan pada sekitar perut bawah dan hanya pada saat sedang haid.

Seorang perempuan yang didiagnosa menderita kista biasanya berusia sekitar 20-30 tahun. Biasanya perempuan yang memiliki kista jika dirunut silsilah keluarganya, ada ibu atau nenek yang mengalami gejala kista serupa.

Kista berbeda dengan mioma. Kista berbentuk cairan, sedangkan mioma berbentuk massa solid (tumor). Kista biasanya tumbuh dalam ovarium (indung telur) wanita, sedangan mioma pada dinding rahim wanita. Pada kenyataannya, seorang wanita bisa mengalami baik kista maupun mioma secara bersamaan.

Tumor,kista dan mioma mempunyai perbedaan, yaitu: 

  • Tumor adalah segala penumbuhan jaringan yang berlebihan yang membentuk massa tertentu di bagian tubuh mana pun.
  • Sedangkan kista adalah tumor berupa kantong yang berisi cairan. Organ reproduksi yang dapat mengalami kelainan berupa kista adalah ovarium atau indung telur. Kista dapat bersifat jinak, dapat pula ganas. Kista ovarium juga beragam jenisnya, tergantung dari jaringan yang membentuknya dan jenis cairan yang ada di dalamnya. Misalnya, kista endometriosis yang cairannya berupa darah haid dan kista dermoid yang terdiri dari jaringan gigi, rambut, dan lemak.
  • Mioma uteri adalah tumor jinak di jaringan otot rahim (miometrium). Jadi, tumor ini mengenai organ rahim. Mioma uteri kebanyakan terjadi pada masa reproduksi dan pembesarannya berkaitan dengan hormon estrogen.


Kista dan mioma termasuk jenis tumor yang angka kejadiannya cukup tinggi pada alat reproduksi. Kista ovarium dan mioma uteri dapat mengganggu proses reproduksi untuk terjadinya kehamilan. Bila terjadi kehamilan, kedua tumor ini dapat mengganggu kehamilan.

Contohnya, kehamilan dengan mioma uteri dapat mengakibatkan keguguran, sedangkan kehamilan dengan kista ovarium yang cukup besar dapat mengalami kista terpuntir yang merupakan kondisi akut, dan mungkin akan menghalangi bayi untuk lahir normal.

Mioma pada rahim dapat mengganggu kehamilan, yaitu menyebabkan kelainan letak janin (posisi janin melintang). Pada wanita yang tidak hamil, mioma pun dapat menyebabkan kelainan, yaitu kelainan haid (haid menjadi tidak teratur atau bertambah banyak). Hal ini sangat tergantung dari ukuran dan letak mioma.

Wanita normal biasanya memiliki dua ovarium seukuran kenari di sisi kiri & kanan rahim. Masing-masing ovarium menghasilkan satu telur yang terbungkus dalam folikel (kantong). Ketika telur keluar, hormon estrogen akan memberi sinyal kepada rahim. Pada gilirannya, lapisan rahim mulai menebal dan mempersiapkan pembuahan telur oleh sperma (kehamilan). Bila telur tidak dibuahi, maka seluruh isi rahim akan dikeluarkan dalam bentuk haid bulanan.

Jika folikel gagal untuk pecah dan melepaskan telur, cairannya tetap tinggal dan dapat membentuk kista kecil ( lebih kecil dari 4 cm). Ini normal terjadi dan biasanya terjadi pada salah satu ovarium. Kondisi ini disebut sebagai kista fungsional, biasanya akan hilang dengan sendirinya, dan tidak perlu diobati.

Berikut ini merupakan beberapa ciri penyakit kista
  • Keluhan nyeri ketika menjelang atau dalam masa haid, beberapa penderita bahkan bisa sampai pingsan karena tidak tahan
  • Nyeri perut pada bagian bawah
  • Haid yang sangat banyak atau justru terlalu sedikit
  • Sering merasa ingin buang air besar / kecil karena jaringan kista terus membesar semakin menekan kandung kemih sehingga tidak dapat menampung banyak air seni
  • Pada keadaan yang sudah lanjut dapat teraba benjolan pada daerah perut
  • Perubahan pola haid, misalnya terlambat haid atau pendarahan diantara periode haid
  • Pendarahan vagina yang hebat dan tidak teratur
  • Nyeri perut hebat disertai mual dan muntah
  • Pembesaran perut akibat beberapa jenis kista yang cenderung tumbuh makin besar
  • Rasa sakit seperti digigit semut dibagian bawah perut kiri dan kanan secara bergantian
  • Keluhan sakit pada pinggang bagian belakang
  • Sakit saat berhubungan seks
  • Jika kista pecah misalnya saat berhubungan seksual penderita akan merasa nyeri bertambah bila melakukan aktivitas fisik berat.
Tahukah Anda jika makanan dengan kadar lemak tinggi dapat memicu timbulnya kista? Bagi yang sudah memiliki kista, jauhilah makanan berlemak.
Jika tetap mengonsumsi makanan berlemak dan kurang serat, lemak yang berlebih akan susah dipecah oleh tubuh. Kondisi itu dapat berlanjut pada terjadinya gangguan hormon. Demikian juga dengan pola makan, yang tidak teratur dan mengonsumsi zat-zat tambahan sintetis pada makanan.

Satu jenis makanan lagi yang harus dihindari adalah makanan cepat saji atau fast food. Makanan cepat saji banyak sekali mengandung lemak, apalagi pada sajian fried chicken.

Ayam yang digunakan di restoran cepat saji adalah ayam yang disuntik dengan steroid agar cepat besar, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar. Biasanya suntikan ini dilakukan pada bagian leher atau sayap.

Karena itu, pada dua bagian tubuh ayam inilah terdapat konsentrasi steroid yang paling tinggi. Steroid ini memberikan pengaruh pada tubuh, sehingga cepat pertumbuhannya.

Ketika ayam yang mengandung steroid ini dikonsumsi seorang perempuan, akan berdampak buruk pada, hormonnya, sehingga membuat perempuan tersebut lebih rentan untuk terkena kista rahim.


Adik saya masih menjalani pemulihan setelah menjalani operasi kista dalam keadaan kista sudah cukup besar karena tidak pernah melakukan check
Source




Sumber:

 _dan yang lainnya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...