Senin, 28 Januari 2013

Boa sorte



É só isso
Não tem mais jeito
Acabou, boa sorte
(Vanessa Da Mata)

Setidaknya aku merasa telah berusaha sebaik- baiknya. Meskipun hasilnya masih belum seperti harapanku. Menggenggam harapan tanpa mendapatkan imbal balik dari kedua pihak sama saja mencari susah, bukan? Maka disinilah kemudian aku mulai mencoba untuk bangkit. Tanpa harapan. Aku sudah tak mau yang muluk-muluk. Lihat saja apa yang ada didepan, kemudian jika aku mampu, akan kucoba raih. Jika tidak, ya sudah, serahkan semua pada yang ber-Hak. 

Kadangkala bersikap realistis adalah yang paling benar akhirnya. Tidak perlu berkhayal yang tinggi-tinggi. Toh sejak dulu aku pun tak pernah punya mimpi. Tak ada cita-cita. Keinginanku hanya satu. Bahagia. Sesederhana itu, bukan? Seperti kebanyakkan yang lainnya. Cukup bisa tersenyum, bahkan tertawa, itu cukup. 

Jadi inilah sebuah perpisahan. A good bye. Hanya saja.. sedikit kata penghibur mungkin tidak masalah, boa sorte..

Source
Pelo menos eu tentei segurar a nossa amizade nunca termina, para ficar lá


Não tenho o que dizer
São só palavras
E o que eu sinto
Não mudará

Tudo o que quer me dar
É demais
É pesado
Não há paz


_________
Mesmo se segure
Quero que se cure
Dessa pessoa
Que o aconselha

Há um desencontro
Veja por esse ponto
Há tantas pessoas especiais
 

Jumat, 11 Januari 2013

Have a good life

Kau lihat tidak?
Aku lihat

Kau kaget juga tidak?
Aku iya


...
...

So?
Maksudnya?

Ya sudah biarkan saja

Apa maksudmu?
Kau ingin aku bicara apa?
Apapun!

...
...
...
...

Hhhh.. ya sudah, biarkan saja
...



Tapi aku melihatmu
 

At least, try to say 'Hi' first.. and with peace please..
Source

Friday the fry-day

"Makanya dengerin kalau orang ngomong!"
 ...

Sungguh saya sudah jenuh meneriakkan kalimat tersebut berkali-kali dalam benak saya. Tetapi untuk meneriakkannya dengan lantang secara langsung di hadapan pribadi yang bersangkutan adalah usaha bunuh diri dari lingkup kerja saya saat ini. Lagipula hal itu akan meninggalkan tingkah laku yang buruk untuk diingat. Bukan berarti saya tidak pernah memperingatkan dengan cara halus, kalimat yang lembut, bahkan tindakan yang baik. Saya sudah lelah dengan semua tindakan diplomasi itu.

Berada di dalam team dengan buruknya behavior masing-masing individu adalah bencana buat saya. Percuma membuat peraturan, karena tidak penah di taati. Percuma menyusun prosedur, jika kemudian hanya akan jadi ongokkan kertas tak berarti.

Sudah sejak awal sebenarnya saya merasa kehadiran saya hanya sebagai penggembira saja. Toh saya bicara tidak pernah didengar. Tetapi kemudian ucapan saya bebas dipakai oleh siapapun mereka dan saya tidak pernah menerima credit apapun. Saya tidak pernah meminta ketenaran, atau dikenal, tetapi setidaknya hargailah usaha saya. Dengar saya bicara, pahami maksud saya, dan lihat saya!

Sampai bosan saya hanya berfungsi sebagai pengingat, perantara, dan ajudan. Mungkin sebaiknya saya berhenti saja.

Cheerleader ini juga manusia. Jadi jangan heran jika suatu saat saya kehilangan toleransi saya dan kalian kelabakan meminta bantuan saya. Saya tidak dendam. Saya hanya ingin acuh saja. Suatu saat nanti, kalian akan menyadari bahwa saya bukan hanya penggembira.


Hari ini membuat saya mengantuk saja!
Source

Rabu, 09 Januari 2013

How to save a life

Where did I go wrong, I lost a friend
Somewhere along in the bitterness
And I would have stayed up with you all night
Had I known how to save a life
-The Fray, How to save a life-



Kau tenang saja, aku hanya ingin menuntaskan yang tersisa. Yang masih tertinggal. Setidaknya dalam setiap ruang dalam ingatanku. Terkadang, seperti yang kau alami juga mungkin, aku merindukanmu. Kau tentu sudah tahu.

Tetapi tahukah kau berbincang denganmu kembali setelah sekian lama tidak bertemu, adalah hal yang aneh. Canggung. Bahkan untuk sekadar percakapan melalui barisan huruf. Awkward. Dan aku harus akui, aku seperti sudah tidak mengenalmu. Kau? Tentu saja kau juga merasa demikian. Tetapi setidaknya jika kau baca ini, ada bagian dari diriku yang kau ketahui (yang tidak berlaku sebaliknya untukku). Dan itu artinya, kita masih sedikit terhubung. Dalam apapun keadaannya.

Ini bukan lanjutan kegalauan tahun lalu atau tahun-tahun sebelumnya. Ini adalah serpihan cerita yang ingin aku abadikan. Mengenai kehadiranmu, sebelumnya. Mengenai kau tak lagi disini, biarlah jadi jawaban yang hanya kau yang mengetahui. Karena aku sungguh buta mengenai hal itu. Aku terlanjur tidak pernah mampu mempertahankan apa yang pernah ku genggam. Semoga ini bukan berarti aku juga akan kehilangannya, nanti.

Maaf deh, bawa-bawa seseorang yang merusak mood mu. Kau bukannya juga harus terima ketika aku akhirnya harus mengakui bahwa aku menyayanginya? Bukankah itu yang selalu ingin kau tegaskan mengenai keberatanku atas sikapmu bila menyangkut dirinya?

Oke, oke.. maaf aku sudah keterlaluan kali ini. *peace?

Jadi, bagaimana akhirnya? Kita akan terus seperti ini kah? Kau dan aku sudah tak mungkin lagi berjalan beriringan. Jalur itu sudah bercabang ya? Atau masih mungkinkah bila aku berpikiran bahwa kita hanya sekadar bertengkar saja? Kau yang tengah merajuk, atau aku yang tengah gengsi untuk menyapamu lebih dahulu? Apa ada kesempatan kita akan berbaikan?
...
...
...




Source


What should i do to save our life?

Senin, 07 Januari 2013

The comfort zone

The young-older : Jodoh kan bukan berarti cuma pasangan hidup nona
The young-older : bisa soal milih rumah, punya anak, rejeki, keberuntungan
The young-older : itu termasuk kategori 'jodoh' juga kan. termasuk umur dll lah yang ada di dunia
Newlywed            : hmmmm...tambah bijak juga nyonya yg satu ini
...



Iya, itu kalimat saya, yang saya ucapkan dalam percakapan dunia maya saya dengan teman saya. Sok bijak? Yaaa, begitulah. Saya kembali kepada zona nyaman saya, menjadi ibu bijak.

Kenapa?
Tidak tahu.

Rasanya seperti menjadi diri sendiri lagi. Bersikap positif. Padahal dalam hati saya hanya ingin menenangkan saja. Menenangkan teman saya, menenangkan diri saya sendiri.

Belagu?
Biar saja.

Setidaknya saya mengurangi intensitas ber-negatif thinking dan mulai mencoba untuk bersikap positif, meski belum total.Tidak mengapa, bukan? Tapi bukankah dari dulu saya selalu berusaha untuk bijak? Berusaha untuk mengerem semua kalimat yang mampu menjadi bumerang untuk saya.

Tapi, saya rasa itu saya tidaklah bijak. Saya hanya kembali pada zona nyaman saya lagi. Menjadi aman.


hummmmm..
Source

Sabtu, 05 Januari 2013

Jalan saja!

Ingat tentang masa-masa dimana kita masih begitu cerianya? Tentu saja aku yang akan terus ceria, kau sih memang akan terus saja murung. Tenang saja, aku tidak akan berhenti meledekmu hanya karena kau sedang merasa irritate terhadapku. Ia akan marah karena aku menceritakan tentangmu? Mungkin, namun ia juga seharusnya sudah tahu bahwa aku bukanlah aku yang dulu begitu menggebu mencintaimu. Aku adalah miliknya yang telah lebih memilihnya dibanding dirimu. Ia seharusnya juga sudah tahu bahwa aku telah begitu sakitnya kehilanganmu, bahkan sebagai sahabat.

Yah.. marahlah jika memang kau mau marah. Atau mencibir, atau sinis? Atau bahkan mengamuk? Kau juga tahu bahwa ketika aku menjadi apatis, aku akan mendalami peranku sepenuhnya. Tidak mengerti? Ah.. kau memang bodoh!

Jadi waktu itu aku sok menasehatimu bahwa kau harusnya jangan terburu-buru, tak perlulah berlari ketika berjalan lebih menyehatkan. Kau kan senangnya lari, atau jika ingin berhati-hati, yang kau lakukan adalah merangkak, alih-alih berjalan. Maka.. ketika semua orang berjalan cepat, kau malah tertinggal cukup jauh, dan ketika mereka tengah berjalan, kau malah merayap. D'oh!

Memang sengaja, aku ingin meledekmu. Ingin mencandaimu. Kau sih menghilang begitu saja. Oops! Aku lupa. Aku kan yang mengusirmu. Weekkk!!! 



Peace ah!
Source




_________________
"Jalan terus saja Jo,jangan lari karena kau mungkin akn melewatkan banyak hal menarik.kalau ada kerikil tendanglah,kalau batu,lompatilah,kalau ndak bisa,mintalah bantuanku tuk membantu mengangkat dan menyingkirkannya semampuku.kecuali memang sudah tidak bisa lagi jalan karena kau tidak mau atau mungkin lelah,duduklah,minum,makan,atau hanya sekedar memperhatikan orang berlalu lalang d depan kita...kita bicara,bicara saja apapun yg ingin d bicarakan.tertawa...dan kemudian menyadari kebodohan diri sendiri,lalu tertawa..kita sudah langsung menangis saat dilahirkan,kenapa terus-terusan jadi 'menangis' saat tertawa lebih menyenangkan?."

Rabu, 02 Januari 2013

To love.. yes, you are

Suatu hari itu, terkadang.. ketika aku menyadari ke(tidak)hadiranmu.
.
.
.
.
.
Kau yang masih bertahan denganku, dan semua kekuranganku.
.
.
.
Melebihi semua kelebihanku.
.
.
Dengan semua Kesabaranmu.
 .
 .
 .
 .
Cintamu.
 .
 .
 .
 .
.
Hatimu.
..
...
....
...
..
.
That's beyond everything we've been through, sayang..


It means everything..
Source

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...