Senin, 12 November 2012

On your wedding day

Walau bagaimanapun, kau adalah sahabatku. Kau yang paling lama ku kenal. Dan kau adalah satu-satunya yang mampu terus berhubungan denganku. Sejak kita kecil. Bahkan mungkin sejak kita belum mengenal apa itu kehidupan yang sebenarnya. Aku merindukanmu. Dan itu yang membuat hariku bergetar ketika akhirnya aku menghadiri pernikahanmu. Dimana aku harus bertahan untuk tidak menangis. Karena sungguhnya aku menyangimu..

Saya tahu seharusnya sabtu kemarin saya publish tulisan ini. Tapi saya tidak sempat-sempat melakukannya. Maka disini saya hanya ingin mengucapkan selamat berbahagia untuknya. Ia yang telah mengarungi suka duka senang dan sedih bersama saya. Walau bagaimanapun keadaan masing-masing kita.

Aku pernah begitu marahnya padamu. Begitu kesal dan bencinya. Namun tak dapat ku pungkiri ketika aku memelukmu saat itu, aku seperti lumpuh. Rasanya hanya ingin menangis. Aku memang merindukanmu. Namun semua teka-teki yang terjadi pada masa lampau itu seperti belum akan hilang. Meski kita masing-masing tahu, bahwa ada yang salah. Namun seperti biasa. Ketika aku mengecewakanmu suatu saat dulu, dan ketika kau membuatku begitu marahnya ketika itu dulu, semua itu akan segera berakhir. 

Karena bagaimanapun, kita adalah sahabat. Kita hanya harus mempertahankan apa yang pernah kita miliki sejak dulu. Sesuatu yang manis. Yang seharusnya abadi. Karena sahabat seharusnya lebih bisa menghilangkan jejak kasar dan kerikil tajam menjadi halus dan menentramkan, bukan?

Semoga berakhir sudah cerita sendu dan gurat kecewa yang dulu pernah mengisi harimu. 

Bahagialah..


Selamat menempuh hidup baru
Source

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...