Jumat, 02 Maret 2012

Menggambar

Blogwalking, lalu menemukan beberapa blog yang mengedepankan gambar sebagai isi utama dari blog nya. Saya tiba-tiba iri. Saya tidak pernah bisa menggambar. Inilah salah satu alasan saya untuk tidak melanjutkan  studi di salah satu jurusan yang membutuhkan kemampuan untuk bisa menggambar. Dan saya tidak memiliki kemampuan itu. Sama sekali.

Saya sungguh tidak bisa menggambar. Yang saya maksudkan menggambar dalam hal ini adalah menorehkan garis dan lengkung menjadi sebuah objek di atas kertas, dengan tangan sendiri. Bukan dengan tekhnologi seperti perangkat lunak yang dapat ditemui di banyak piranti digital yang semakin canggih.

Seingat saya, saya hanya bisa menggambar pegunungan yang selalu dua, juga rumah sederhana yang selalu ada di bawah gunung, berikut dengan deretan sawah, juga matahari dan burung menghiasi ruang kosong diatas gunung itu. Standar gambar saya sejak SD. Bahkan sampai sekarang mungkin. Dulu, wakti simbah kakung masih ada, beliau suka membantu saya menggambar. Terlebih bila ada tugas menggambar di SD. Gambar beliau bagus-bagus. Bahkan dengan keadaan stroke separuh yang dideritanya, simbah kakung saya masih bisa menggambar dengan baik. Sayang, sepertinya bakat menggambar beliau tidak menurun di keenam anak perempuannya. Bude dan bule saya sepertinya tidak ada yang bisa menggambar dengan bagus. Dan sepertinya bakat menggambar itu juga tidak menurun ke tiga belas cucunya :P

Saya sempat bisa menggambarkan beberapa desain pakaian yang pernah menjadi salah satu obsesi saya ketika SMP, tapi itu pun dengan susah payah, dan lumayan mendapatkan pujian dari beberapa teman-teman saya. Tapi itu tidak lantas membuat saya menjadi begitu percaya diri untuk membuat beberapa desain lagi. Saya berhenti, karena merasa jari-jari saya sudah terlalu kaku untuk dapat menggambar, terutama kebutuhan untuk konsentrasi tinggi dan waktu yang tidak sebentar yang saya perlukan untuk menuangkan apa yang ada dalam benak saya untuk menjadi sebuah gambar. Jadi.. saya tidak pernah menggambar lagi sejak itu.

Saya sempat menggemari lukis juga. Waktu itu bahkan sempat mewarnai beberapa gambar yang masih berwarna hitam putih pada beberapa halaman Bobo. Masih menggunakan cat cair, sebelum akhirnya sempat mengenal cat minyak yang membuat tangan saya jadi belepotan saat mencoba melukis sebuah objek. Tidak berhasil. Lukisan saya malah lebih parah dari gambar yang saya buat dengan memakai pensil. Ahahaha.. payahnya saya. Walau saya masih sering termangu setiap kali  melihat kanvas, cat, kuas, dan berbagai alat lukis lainnya.

Saya memang jadi teringat dengan salah satu kesukaan saya soal gambar ketika menemukan beberapa blog yang berisi gambar buatan tangan. Dan saya sedikit rindu dengan jemari saya dalam menggoreskan garis dan lengkung dalam kertas putih untuk menjadi sebuah objek sesuai imajinasi saya. Tapi, saya juga teringat, bahwa saya tidak terlalu berbakat dalam mengimajinasikan bayangan bentuk dalam kepala saya. Saya tidak cukup baik membayangkan sesuatu, tanpa saya pernah mengalami sebelumnya. Dan yah.. saya hanya bisa tersenyum seraya sesekali berdecak pada kemahiran orang-orang yang mampu memberdayakan imajinasinya menjadi sebuah gambar. Pada mereka yang tidak sengaja saya kunjungi blog nya.

Jadi, saya menganggap diri saya memang tidak berbakat dalam menggambar. Mungkin hanya menulis yang mampu saya tekuni lebih dalam. Jadi.. saya mau melanjutkan blogwalking dan kagumi para seniman gambar yang luar biasa! Hehehe..




Kira-kira seperti ini standar gambar saya sejak dulu. Tapi yang ini masih lebih bagus dibanding gambar saya :P
Foto pinjam dari sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...