Kamis, 01 Desember 2011

Oh Uang

Foto dapat dari sini


Judul di atas adalah benda yang paling saya benci saat ini. Bukan. Bukan hanya saat ini. Saya membenci benda itu sejak saya mengenalnya. Itu sekitar… entah, saya tidak ingat. Yang pasti, kalau saja diperbolehkan menyimpan dendam, saya akan memiliki dendam kesumat yang amat mendalam pada benda satu itu. Saya membencinya.

Saya benci padanya yang menjadi penyebab terbesar ibu harus berpisah dengan bapak. Saya juga membencinya pada apa yang menjadikan ibu saya akhirnya harus bertahan hidup dengan tuan itu hanya karena keinginan untuk memberikan pendidikan yang layak untuk saya dan adik-adik saya. Saya juga membenci benda itu karena membuat simbah saya sampai harus bekerja demikian keras demi mendapatkannya. Saya semakin membenci benda itu karena mengikat saya pada tempat ini. Saya benci harus bertahan disini karena hutang ibu yang harus saya lunasi. Juga benci harus terus ‘menghamba’ pada benda itu entah sampai kapan. Rasanya jika boleh mendendam, saya pasti telah melakukan pembalasan paling tak terbayangkan.

Uang, begitu banyak berperan dalam kehidupan manusia. Saya masih belum paham maksud penciptaannya sampai sekarang. Yang saya tahu, sejak ada benda itu, tak ada yang gratis didunia ini, bahkan untuk sekedar menghirup udara baik. Dimanapun, benda itu sudah seperti buronan nomor satu yang masih di cari, bahkan suku pedalaman pun, meskipun hidup dengan cara berburu masih juga membutuhkan uang. Rasanya bicara soal benda itu membuat kepala saya yang sudah pusing ini semakin pusing. 

Yang saya tahu, saya hanya harus bertahan. Entah sampai kapan saya harus memanggul tubuh kurus saya ini dan menerima perintah hanya demi benda itu. Saya hanya tahu bahwa saya harus semakin kuat dan bertahan, setidaknya sampai suatu hari nanti saya dapat membalaskan perlakuan benda itu yang telah demikian kuat mengikat saya. 

Oh uang, saya benci kamu!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...